9 Bentuk Pakaian Dalam wanita Pada Masa Lalu

 Berikut model pakaian dalam wanita masa lalu

Tidak ada yang mengerti apa yang ada di pikiran desainer, ketika desainer menciptakan sebuah karya yang indah. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan apa yang akan dibikin dan diciptakan. Salah satu contohnya adalah mode pakaian dalam yang pada zaman dulu sangat terkenal, tapi malah menjadi sesuatu yang dipandang 'aneh' pada saat ini. Sebaliknya, pakaian dalam mempunyai banyak bentuk dan jenis yang ada saat ini mungkin akan ditertawakan orang pada masa yang lalu.

Berikut model pakaian dalam wanita pada masa lalu


1. Pakaian dalam "Bikini"

Pakaian dalam wanita pada masa Romawi Kuno bisa dibilang merupakan 'pendahulu' bikini yang sering
Pakaian dalam "Bikini"
digunakan perempuan untuk bersantai di pantai sekarang ini. Wanita masa zaman romawi kuno menggunakan kain penutup ketat yang terbuat dari kulit hewan, yang disebut dengan "strophium" dan berfungsi untuk menjadi penyangga payudara mereka. Pada masa romawi kuno memiliki payudara yang kecil (rata) dan panggul yang lebar adalah patokan bentuk tubuh ideal (sexy) perempuan pada saat itu. Namun ketika itu tidak semua perempuan pada zaman itu menggunakan celana dalam. Sebagai gantinya, mereka menggunakan  sebuah kain pembalut berbentuk 'popok' yang disebut dengan "subligaculum". Subligaculum tak digunakan oleh kebabyakan orang. Pada umumnya subligaculum digunakan oleh atlet dan budak, atau siapapun yang bekerja di bawah teriknya matahari panas.

2. Celana dalam panjang "Pantales"

Sekitar tahun 1890 perempuan mulai beralih menggunakan pantales atau celana dalam panjang. Wanita Pada
Celana dalam panjang "Pantales"
Abad Pertengahan tidak menggunakan pakaian dalam sama sekali, kecuali jika perempuan itu berasal dari keluarga-keluarga bangsawan. Terutama pada Abad ke-19, hanya wanita dari kelas atas (bangsawan) saja yang dapat menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari dua bahan pakaian yang diikatkan pada bagian panggul atau pinggang. Renda yang terdapat pada celana dalam panteles dibuat dari bahan yang sangat mahal. Semakin tinggi hargannya dan mewah, maka menunjukkan kedudukannya yang semakin tinggi kelasnya.

3. Pakaian dalam Stoking Sutra

Pakaian dalam Stoking Sutra
Stocking sutra merupakan salah satu mode busana penting yang hampir dipakai setiap wanita pada Abad ke-16, di dalam gaun mereka. Biasanya bahan yang digunakan tak selalu dari sutra, terkadang dari bahan wol dan linen. Namun setelahnya mode ini menjadi berubah pada Tahun Baru 1560, ketika Ratu Elizabeth I menperoleh hadiah sepasang stoking sutra. Karena sukanya dengan kado yang ratu elizabeth terima, sang ratu memesan kembali 7 pasang stocking sutra yang sama. Mode Fashion yang 'diciptakan' oleh Ratu Elizabeth 1 membuat semua wanita di Inggris ingin memiliki jenis pakaian dalam stocking sutra. Tak lama kemudian trend stocking sutra menyebar hingga ke seluruh pelosok Eropa. Namun pada saat itu, sulit untuk mendapatkan stoking. Akhirnya, entah siapa yang memulainya terlebih dahulu, para perempuan pada zaman itu mulai melukis motif bunga atau garis-garis pada kaki mereka. Lukisan motif tersebut membuat mereka terlihat lebih cantik dan sexy seperti memakai pakaian dalam di balik rok, baju atau gaun yang mereka gunakan.

4. Baju Dalam Mirip Daster

"Chemise" merupakan baju dalam mirip seperti daster pada masa kini, yang digunakan sebagai lapisan gaun.
Baju Dalam Mirip Daster
Pakaian dalam chemise itu adalah satu-satunya baju dalam yang saat itu dicuci setiap hari. Namun, pada 1780-an seorang Ratu Prancis yang bernama Marie Antoinette, menggunakan baju dalam chemise sebagai pakaian 'biasa'. Hal tersebut jelas-jelas melanggar aturan berpakaian pada waktu itu. Sayangnya mode pakaian dama chemise tak dapat bertahan lama akibat adanya rovolusi pemerintahan di Prancis. Selang beberapa tahun kemudian pakaian dalam chemise kembali populer dijadikan pakian dalam. Pada masa kerajaan saat itu, pakaian itu dibuat menyerupai warna kulit tubuh. Sehingga setiap perempuan yang mengenakan chemise, akan terlihat seakan akan mereka tidak memakai baju sama sekali.

5. Pakaian Dalam "Teddy"

Pakaian Dalam "Teddy"
Jenis model pakaian ini sangat populer digunakan perempuan pada 1910 an. Biasanya pakaian dalam teddy digunakan sebagai lapisan gaun. Baju dalam teddy dapat dibuat pas di badan atau longgar, tergantung dengan gaun yang akan digunakan setelah itu. Pada 1920 an para perempuan ingin terlihat seakan mereka tidak menggunakan pakian dalam sama sekali. Sehingga zaman itu teddy dibuat sangat pas di badan. Kala itulah pita atau renda sudah mulai ditambahkan pada pakaian dalam supaya terlihat lebih 'menarik' dan cantik.

6. Pakaian Dalam "Bra'

Pakaian Dalam "Bra'Setiap perempuan diseluruh dunia mestinya harus berterima kasih kepada Mary Phelps Jacob, yang telah bra atau "kutang". Pada saat Mary berusia 19 tahun, perempuan waktu itu kebanyakan memiliki tubuh yang langsing. Berbeda dengan Mary yang lebih berisi dan montok. Jika Mary memakai korset akan membuat payudaranya terlalu 'naik' dan muncul di balik korsetnya. Dan akhirnya Mary, bersama dengan pelayannya, menjahit sesuatu yang berakhir pada terciptanya "bra" pertama kali. Pada 1914 Mary kemudian mematenkan bra pertama yang kala itu hanya terbuat dari dua sapu tangan yang dijahit. Penemuan itu mengubah penggunaan korset.
menciptakan

7. Pakaian Dalam "Korset"

Korset menjadi mode pakaian dalam yang bertahan paling lama, 3 abad. Pakaian dalam itu pertama kali
Pakaian Dalam "Korset"
populer digunakan pada Abad ke-16. pada masa itu korset terbuat dari besi. dan Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, bahan pembuatan korset berubah dari besi menjadi gigi ikan paus atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Whalebone". Penggunaan korset akan membuat wanita memiliki bagian tubuh perut dan pinggang yang lebih langsing. Ratu Elisabeth dari Austria kala itu dilaporkan memiliki ukuran lingkar pinggang 41 sentimeter.

8. Ikat Pinggang Menstruasi 

Beruntunglah anda yang hidup di masa sekarang ini yaitu pembalut wanita telah ditemukan. Karena pada
Ikat Pinggang Menstruasi
zaman dahulu perempuan menggunakan sejenis ikat pinggang khusus untuk 'menampung' darah haid mereka. Ikat pinggang tersebut dibuat dengan dua kait pada ujungnya, yang berfungsi untuk mengaitkan kain yang digunakan untuk 'menampung darah haid datang bulan. Kain itu biasanya terbuat dari bahan wol. Sehingga perempuan pada waktu itu harus sering mencuci kain tersebut supaya tetap bersih, setelah digunakan saat menstruasi (datang bulan).

9. Ikat Pinggang Keperawanan 

Ikat pinggang keperawanan sangat populer digunakan pada Abad ke-16 sebagai 'alat' pencegah masturbasi,
Ikat Pinggang Keperawanan
pemerkosaan dan perselingkuhan. Pada Awalnya pakaian dalam Ikat pinggang keperawanan dibuat untuk para istri yang tengah ditinggalkan oleh suami mereka untuk pergi berperang. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan dan masturbasi
pada waktu itu masturbasi dianggap tidak sehat dan perbuatan dosa. Selain itu ikat pinggang tersebut juga digunakan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual, yaitu pemerkosaan.

Trimakasih buat yang udah mampir

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "9 Bentuk Pakaian Dalam wanita Pada Masa Lalu"

Posting Komentar